10 tahun? 10 tahun? 10 tahun? Seberapa lamakah 10 tahun itu?
Apakah 10 tahun itu lama? Atau malah sebaliknya?
10 tahun akan memakan waktu kurang lebih 87.600 jam. 5 digit
angka yang bisa berjalan dengan sangat lambat. Tapi bukan tidak mungkin 5 digit
itu akan berlalu dengan cepat tanpa kita sadari. Semua itu bergantung dengan
apa yang kita lakukan selama 10 tahun tersebut.
Banyak hal yang tak berubah. Aku? Masih sama. Sesekali angin
berhembus melewatiku memang. Dan itu hanya sebatas angin yang berhembus sesaat,
yang menyejukan dan hanya sesaat. Tak banyak yang harus disesalkan. Toh memang
semua tak bisa disesalkan. Sudah selayaknya begitu adanya. Menyadari bukan
berarti menyayangkan. Tak apa, berharap semunya akan baik-baik saja seiring
berlalunya waktu.
Setelah sekian lama
vakum dari dunia blog akhirnya aku mutusin buat come back lagi, meskipun
mungkin ntar hasilnya cuma ada satu dua orang yang bersedia jadi korban kesasar
di blog aku, tapi setidaknya aku udah berusaha untuk mengaktifkan denyut
kehidupan si Mata Pena. Aku ngga ngerti harus nulis apa, lagi ngga ada ide
brilian nih. Cerpen berkelanjutan yang aku post sebelumnya sepertinya udah
dinobatin buat mati suri. Entahlah, mungkin butuh waktu beberapa tahun kedepan
untuk melanjutkan kisah yang terbengkalai seperti itu.