H.N Azizah


Banyak hal yang tak berubah. Aku? Masih sama. Sesekali angin berhembus melewatiku memang. Dan itu hanya sebatas angin yang berhembus sesaat, yang menyejukan dan hanya sesaat. Tak banyak yang harus disesalkan. Toh memang semua tak bisa disesalkan. Sudah selayaknya begitu adanya. Menyadari bukan berarti menyayangkan. Tak apa, berharap semunya akan baik-baik saja seiring berlalunya waktu.


Dan aku bukanlah pecundang yang berusaha menangkap angin. Aku menyukainya, tapi aku akan melepasnya pergi dengan sunggingan senyum saat waktunya tiba. Karena aku tahu, ia dalam perjalanan mencari tempat yang tepat untuk berlabuh. Bukan hal yang mudah memang. Sesekali bahkan terasa linu mengiris.

Angin tetaplah angin, aku tak mampu membuatnya tetap ada disisiku. Sudah takdirnya untuk datang dan pergi dengan cepat. Tak baik berlama-lama bersama angin bukan? Dan mungkin yang aku butuhkan bukanlah hembusan angin yang sebentar kemudian menghilang. Barangkali aku hanya butuh udara yang tak bergerak kemana-mana. Hanya mengikuti kemana aku melangkah. Membantuku bernafas, membantuku melewati suramnya musim penghujan yang menghembusan angin dingin yang menusuk-nusuk ke tulangku. Barangkali.
Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar